Kamis, 01 November 2012

Pertama Kalinya, Israel Akui Pembunuhan Abu Jihad

Yerusalem, - Untuk pertama kalinya, Israel mengakui pembunuhan Abu Jihad, mantan orang nomor dua di PLO (Palestine Liberation Organisation) alias Organisasi Pembebasan Palestina. Pembunuhan itu dilakukan dalam penyerbuan ke markas besar PLO di Tunis, Tunisia pada tahun 1988 silam. Demikian diberitakan surat kabar terlaris Israel, Yediot Aharonot seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (1/11/2012). Menurut media tersebut, operasi itu direncanakan oleh badan intelijen Israel, Mossad dan dilakukan oleh unit komando Sayeret Matkal. Abu Jihad yang nama sebenarnya Khalil al-Wazir, tewas ditembak pada 6 April 1988 dalam operasi komando terhadap markas besar PLO. Saat itu serangan tersebut memang diduga dilakukan oleh para agen Israel. "Israel membunuh orang nomor dua di PLO, Abu Jihad, di Tunis pada 1988, demikian hal tersebut kini bisa dilaporkan. Bagian intelijen pembunuhan tersebut diawasi oleh Mossad, dan bagian operasional dilakukan oleh Sayeret Matkal," demikian ditulis harian Israel tersebut. Operasi tersebut dipimpin oleh Nahum Lev yang, dalam wawancara sebelum kematiannya pada tahun 2000, berbicara terang-terangan mengenai perannya dalam operasi itu. Namun wawancara tersebut tak pernah dipublikasikan. "Abu Jihad terkait dengan aksi-aksi mengerikan terhadap warga sipil. Dia telah ditandai untuk mati. Saya menembak dia tanpa keraguan," cetus Lev dalam wawancara tersebut. Abu Jihad merupakan wakil dan teman lama mendiang pemimpin Paletina Yasser Arafat, yang memimpin PLO. Abu Jihad memainkan peran penting dalam memerintahkan perlawanan rakyat Palestina terhadap pendudukan Israel tahun 1987-1994.

0 komentar:

Posting Komentar

newer post older post Home